-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Risiko yang Tidak Dapat Diasuransikan


Meskipun asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko, tidak semua risiko layak diasuransikan : 


a. Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur 
Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat kontrak asuransi. Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur, tetapi dalam praktik, penentuan, dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan. 

Sebagai contoh, 
perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu. Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa lagi bekerja, dan karena itu menuntut uang pertanggungan.

b. Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak 
Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama lain. Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang sama

Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia. Risiko kematian untuk individu merupakan sesuatu yang sangat tidak pasti. Tetapi jika dikelompokkan dalam jumlah yang besar, risiko tersebut menjadi bisa diperkirakan lebih akurat.

c. Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan 
Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak akan membutuhkan asuransi

Sebagai contoh, 
misalkan saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perusahaan asuransi. Uang ganti rugi tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru.
Sumber : BMP ADBI4211 Edisi 2 Modul 5 halaman 5.1



Risiko yang tidak dapat diasuransikan adalah suatu kondisi yang menimbulkan risiko kerugian yang tidak dapat diketahui atau tidak dapat diterima atau situasi di mana asuransi akan melanggar hukum.
Contoh Risiko yang Tidak Dapat Diasuransikan: 

- Risiko Reputasi
Suatu perusahaan dapat mengalami kerusakan pada reputasinya. Misalnya, penarikan kembali produk perusahaan karena bahaya keselamatan dapat merusak nama dan reputasi perusahaan.

- Risiko Regulasi
Regulasi adalah undang-undang yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah yang dirancang untuk melindungi warganya dari tindakan tidak sah yang dilakukan oleh perusahaan atau pihak lain. 

-  Risiko Rahasia Dagang
Risiko rahasia dagang dapat melibatkan keamanan nasional ketika pegawai pemerintah mengambil informasi dari komputer. Risiko juga dapat terjadi di perusahaan ketika seorang karyawan mungkin membawa pulang daftar klien dan menawarkannya ke kompetisi dengan imbalan pekerjaan. 

- Risiko Pandemi 
Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar ke seluruh negara atau seluruh dunia. Risiko pandemi, seperti virus corona, hampir tidak mungkin bagi perusahaan asuransi untuk memprediksi dan memperkirakan kerusakan yang dapat ditimbulkan pada individu maupun perusahaan.

- Resiko politik
Perusahaan multinasional menghadapi tantangan ketika mereka membuka operasi di luar negeri. Perusahaan yang berlokasi di negara berkembang dapat mengalami risiko politik, seperti pergolakan politik jika pemerintah digulingkan atau bangkrut.
SUMBER : BMP ADBI4211 & id.nesrakonk

Yang diartikan dengan tarif ideal adalah tarif tersebut dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, untuk mengganti kerugian yang terjadi dan memberikan sedikit keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan.


Faktor-Faktor agar diperoleh tarif ideal : 
1. Harga asuransi didasarkan atas suatu perkiraan 
Proses itu dimulai dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu di antara berbagai kelas polis. 
2. Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-undang
 Undang-undang menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak bersifat diskriminatif. 
3. Persaingan (competition) 
Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam penentuan tarif terlalu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi (cost of operations), sedangkan bila tarif terlalu tinggi, mungkin pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat perusahaan asuransi sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi. 
4. Perubahan struktur perekonomian.
SUMBER BMP ADBI4211 Edisi 2 Modul 6 Halaman 6.5


Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut ini. 

1. Adequate, 
berarti harus cukup uang untuk membayar kerugian-kerugian dari uang yang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut. 

2. Notexcessive, 
yang berarti tarif jangan berlebih-lebihan, harus memerhatikan pembeli, kompetitor, dan sebagainya.

3. Equity, 
yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama kualitasnya (adil). 

4. Flexible, 
artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana keadaan berubah, tarif menghendaki perubahan pula.
SUMBER : BMP ADBI4211 Edisi 2 Modul 6 Halaman 6.6 

Posting Komentar

Posting Komentar

Posting Komentar