-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Manajemen Sediaan – Pengendalian Biaya dan Pemilihan Model yang Tepat

Selamat datang di artikel tentang Manajemen Sediaan!

Apakah Anda bekerja di perusahaan yang membutuhkan pengelolaan persediaan yang efisien? Atau mungkin Anda seorang pengusaha yang ingin mengurangi biaya operasional? Jika ya, artikel ini akan sangat berguna untuk Anda. Kami akan membahas berbagai model manajemen sediaan, biaya-biaya yang terlibat, dan cara-cara untuk menghitung jumlah pemesanan yang optimal.



A. Biaya-Biaya dalam Manajemen Sediaan

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita kenali dulu beberapa jenis biaya yang terlibat dalam manajemen sediaan. Setiap bisnis pasti ingin mengurangi biaya, tapi tahukah Anda jenis biaya apa yang perlu diperhatikan dalam manajemen persediaan? Ada tiga jenis biaya utama yang sering muncul:

  1. Biaya Penyimpanan (Holding Cost):
    Ini adalah biaya yang terkait dengan penyimpanan barang dalam inventaris, seperti biaya asuransi, penambahan staf, dan bunga pinjaman untuk modal yang digunakan dalam persediaan. Semakin lama barang berada dalam gudang, semakin besar biaya penyimpanannya.

  2. Biaya Pemesanan (Ordering Cost):
    Ini adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali melakukan pemesanan, termasuk biaya pasokan, formulir, tenaga kerja untuk pemesanan, dan pengolahan barang yang masuk.

  3. Biaya Pemasangan (Setup Cost):
    Jika Anda harus menyiapkan mesin atau peralatan khusus untuk memproses pesanan, inilah yang disebut dengan biaya pemasangan. Biaya ini termasuk tenaga kerja dan waktu yang diperlukan untuk membersihkan dan mengganti peralatan.


B. Model Sediaan untuk Permintaan Bebas

Sekarang mari kita beralih ke model-model sediaan yang digunakan untuk mengelola permintaan bebas. Tiga model utama yang digunakan adalah:

1. Model Dasar Economic Order Quantity (EOQ)

Apa itu EOQ?
Economic Order Quantity (EOQ) adalah teknik pengendalian sediaan yang digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan. Teknik ini sangat sederhana dan banyak digunakan. Namun, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi:

  • Permintaan diketahui dan konstan.

  • Lead time (waktu pemesanan) diketahui dan konstan.

  • Sediaan diterima dalam satu waktu penuh.

  • Tidak ada diskon untuk pembelian.

  • Biaya yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

  • Keadaan kehabisan stok dapat dihindari jika pemesanan dilakukan tepat waktu.

Dengan asumsi ini, Anda dapat menghitung jumlah optimal yang perlu dipesan dengan menggunakan rumus EOQ:

Q=2DSHQ^* = \sqrt{\frac{2DS}{H}}

Simulasi EOQ:

Misalnya PT Maju Sejahtera memasarkan alat medis dengan permintaan tahunan sebesar 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah Rp100.000 per pemesanan, dan biaya penyimpanan Rp5.000 per unit. Berapa jumlah optimal yang harus dipesan?

Dengan menggunakan rumus EOQ:

Q=2(1000)(100,000)5,000=40,000=200unitQ^* = \sqrt{\frac{2(1000)(100,000)}{5,000}} = \sqrt{40,000} = 200 \, \text{unit}

Jadi, jumlah optimal per pemesanan adalah 200 unit.


2. Economic Production Quantity (EPQ)

Jika dalam model EOQ, kita mengasumsikan pemesanan diterima dalam satu kali kiriman, model Economic Production Quantity (EPQ) digunakan untuk kondisi di mana barang diproduksi secara berkelanjutan, bukan diterima dalam satu waktu. Biasanya model ini digunakan ketika produksi dan konsumsi terjadi bersamaan.

Formula untuk menghitung jumlah optimal dalam model EPQ adalah:

Qp=2DSH(1dp)Q^*_p = \sqrt{\frac{2DS}{H} \left(1 - \frac{d}{p}\right)}

Simulasi EPQ:

Misalnya, perusahaan Adidaya Manufacturing membuat peleg mobil. Dengan permintaan tahunan 1.000 unit, biaya pemesanan Rp100.000, dan biaya penyimpanan Rp5.000, serta tingkat produksi harian 8 unit dan tingkat permintaan harian 6 unit, maka kita bisa menghitung Q*p:

Qp=2(1000)(100,000)5,000(168)=200,000,0005,000(0.5)=400unitQ^*_p = \sqrt{\frac{2(1000)(100,000)}{5,000} \left(1 - \frac{6}{8}\right)} = \sqrt{\frac{200,000,000}{5,000} (0.5)} = 400 \, \text{unit}

Jumlah optimal dalam model ini adalah 400 unit.


3. Model Quantity Discounts

Quantity Discount adalah potongan harga yang diberikan untuk pembelian dalam jumlah besar. Namun, meskipun mendapatkan potongan harga, Anda harus menghitung kembali biaya simpanan karena pembelian dalam jumlah besar biasanya meningkatkan biaya penyimpanan.

Berikut adalah contoh tabel diskon yang digunakan:

Kuantitas (unit) Diskon (%) Harga Diskon (Rp)
0 - 999 0 500,000
1.000 - 1.999 4 480,000
2.000+ 5 475,000

Untuk memilih jumlah optimal pembelian, kita harus mempertimbangkan trade-off antara biaya produk yang lebih rendah dan biaya penyimpanan yang lebih tinggi.


C. Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

Titik pemesanan ulang (ROP) adalah jumlah persediaan yang tersisa ketika pemesanan baru harus dilakukan agar barang dapat sampai tepat waktu sebelum stok habis. Untuk menghitung ROP, kita menggunakan rumus:

ROP=d×LROP = d \times L

di mana:

  • dd adalah permintaan harian

  • LL adalah lead time (waktu pengiriman)

Misalnya, jika permintaan tahunan adalah 1.000 unit dan lead time adalah 5 hari, maka ROP dihitung sebagai:

d=1000250=4unit per harid = \frac{1000}{250} = 4 \, \text{unit per hari} ROP=4×5=20unitROP = 4 \times 5 = 20 \, \text{unit}

Artinya, ketika stok mencapai 20 unit, perusahaan harus segera melakukan pemesanan ulang.


Kesimpulan

Manajemen sediaan adalah bagian penting dalam operasional perusahaan, yang membantu dalam mengelola stok barang dan meminimalkan biaya yang terkait. Dengan menggunakan model-model seperti EOQ, EPQ, dan Quantity Discounts, Anda dapat menentukan jumlah pemesanan yang optimal, menghitung biaya persediaan, dan menetapkan titik pemesanan ulang yang tepat.

Apakah Anda sudah menemukan model yang paling sesuai untuk bisnis Anda? Jika belum, coba pertimbangkan dengan hati-hati setiap biaya dan model yang ada.

Pertanyaan untuk Anda:

  • Pernahkah Anda mencoba menghitung EOQ untuk produk yang Anda kelola? Apa hasilnya?

  • Apakah perusahaan Anda menggunakan diskon kuantitas untuk pembelian besar? Bagaimana Anda menentukan jumlah pembelian optimal?

Jangan ragu untuk berbagi pendapat atau pengalaman Anda di kolom komentar!

Posting Komentar

Posting Komentar

Posting Komentar