-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

BIROKRASI ORGANISASI





BIROKRASI ORGANISASI
B I R O K R A S I

Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Webber. Menurut Webber bentuk organisasi birokratis merupakan jenis organisasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri, seperti yang dibutuhkan di Eropa pada akhir abad ke-19. Webber mengemukakan adanya 7 ciri dari sebuah organisasi birokratis, yaitu sbb :


  • Adanya pengaturan ataupun pengorganisasian fungsi-fungsi resmi yang saling terikat oleh berbagai jenis aturan, yang menjadikan fungsi-fungsi itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
  • Adanya pembagian kerja yang jelas didalam organisasi.
  • Adanya pengorganisasian yang mengikuti prinsip hierarki, yaitu tingkatan yang lebih rendah diawasi dan diatur oleh tingkatan yang lebih tinggi sehingga tersusun suatu hierarki otoritas yang runut mulai dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan terendah dalam organisasi.
  • Adanya sistem penerimaan dan penempatan karyawan (anggota organisasi) yang didasarkan pada kemampuan teknis, tanpa memperhatikan sama sekali koneksi, hubungan keluarga maupun favoritisme.
  • Adanya pemisahan antara pemilikan alat produksi maupun administrasi dari kepemimpinan organisasi.
  • Adanya objektivitas dalam pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan suatu jabatan dalam organisasi.
Kegiatan administratif, keputusan-keputusan dan peraturan-peraturan dalam organisasi selalu dituangkan dalam bentuk tertulis.




OTORITAS DALAM ORGANISASI


Kemampuan organisasi untuk berfungsi sangat tergantung pada struktur otoritas yang terdapat didalam organisasi itu sendiri karena otoritas merupakan dasar dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seluruh anggota organisasi. Webber menyatakan terdapat 3 jenis otoritasi yang berpengaruh terhadap pola kepemimpinan maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yaitu :

- Otoritas Regional-Legal
Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan, pembagian kerja, dan hal dari orang yang ditempatkan sebagai pemimpin untuk memberikan perintah. Otoritas sejenis ini merupakan dasar bagi organisasi pemerintahan

- Otoritas Tradisional
Otoritas yang muncul karena kepercayaan orang terhadap tradisi, termasuk status seseorang yang karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah. Otoritasi tradisonal merupakan dasar bagi organisasi gereje dan kerajaan.

- Otoritas Kharismatik
Otoritas yang muncul pada diri seseorang yang mempunyai karakteristik pribadi yang luar biasa, yang menyebabkan orang tersebut dianggap mempunyai hak untuk memerintah orang lain. Contohnya pemerintahan yang bersifat revolusioner seringkali didasarkan atas kharisma pimpinannya seperti yang dimiliki oleh Fidel Castro dan Che Guevara.





HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI TERHADAP BIROKRASI

Organisasi besar pada umumnya berbeda dari organisasi kecil, terutama pada dimensi dan strukturnya, seperti berikut ini :
  • Formalisasi

Formalisasi menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi. Organisasi besar umumnya mempunyai tingkat formalisasi yang lebih ringgi dibanding organisasi kecil.
  • Sentralisasi

Sentralisasi menunjukkan tingkatan yang diberi wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada organisasi besar tingkat sentralisasi bisa menjadi lebih rendah bila dibanding pada organisasi kecil.

  • Kompleksitas

Kompleksitas mencakup kompleksitas vertikal yang menunjukkan jumlah tingkatan dalam organisasi dan kompleksitas horizontal yang menunjukkan banyaknya bagian dalam organisasi. Organisasi besar menunjukkan tingkat kompleksitas yang lebih besar dari pada organisasi kecil.

  • Rasio Administratif

Rasio Administratif yaitu perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan terhadap jumlah keseluruhan anggota organisasi. Hukum Parkinson memperlihatkan bahwa pimpinan organisasi seringkali berusaha memperbesar jumlah anggota kelompok pimpinan walaupun sebenarnya pekerjaan yang harus diselesaikan tindak bertambah besar.




HUBUNGAN ANTARA DIMENSI-DIMENSI BIROKRASI

Ukuran organisasi yang lebih besar akan menimbulkan beberapa akibat berikut :
- Menambah jumlah tingkatan manjemen (kompleksitas vertikal).
- Menambah jumlah jabatan maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas horizontal).
- Memperbesar tingkat spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan maupun spesialisasi fungsional.
- Memperbesar tingkat formalisasi.
- Memperbesar tingkat desentralisasi (dapat juga dikatakan memperkecil tingkat sentralisasi).
- Memperkecil persentase pimpinan dalam organisasi.
- Memperbesar persentase staf teknis dan profesional.
- Memperbesar persentase karyawan pemeliharaan maupun pegawai biasa.
- Memperbesar jumlah komunikasi tertulis dan dokumentasi lainnya.
Posting Komentar

Posting Komentar

Posting Komentar