ORGANISASI FILE
Organisasi file secara tradisional dapat berupa
organisasi file urut (sequential file), file urut berindeks (indexed sequential
file) atau sering disebut juga dengan Indexed Sequential Access Method (ISAM),
dan file akses langsung (direct access file) atau disebut juga dengan file
alamat langsung (direct address file).
A. ORGANISASI
FILE TRADISIONAL
Organisasi file dihubungkan dengan pengaturan dari record
di dalam file secara fisik pada media simpanan luar. File dapat diorganisasikan
secara urut (sequential organization) atau secara acak (random organization).
Pengaksesan file dihubungkan dengan prosedur atau metode yang digunakan untuk
mengakses record dari media simpanannya. Pengaksesan file dapat dilakukan
secara urut (sequential access) atau secara langsung (direct access).
Organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi
biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya, yaitu dapat
berupa sebagai berikut :
1.
File urut (sequential
file)
2.
File urut berindeks
(indexed sequential file) atau Indexed Sequential Access Method (ISAM)
3.
File akses langsung
(direct access file) atau file alamat langsung (direct address file)
Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi
file tradisional atau konvensional. Karena telah ada sebelum struktur basis
data dikembangkan.
1. Organisasi
File Urut
Di dalam organisasi file
urut, tiap-tiap record disimpan dengan urutan yang sudah tertentu yang disebut
juga sebagai file datar (flat file) karena tidak memberikan hubungan record
yang berjenjang.
Record dalam file urut diakses secara urut, yaitu dibaca
mulai dari record pertama secara urut sampai dengan record yang diinginkan.
2. Organisasi
File Urut Berindeks
Pengaksesan data file urut berindeks ini dilakukan dengan
mencarinya terlebih dahulu di file indeks. Misalnya, kode dosen”089” berada
diantara kode dosen “055” dan kode dosen “100” yang berarti pada file urut
terdapat diantara record dengan alamat relatif 06 pada file urut relatif 10.
Kontrol kemudian dipindahkan ke alamat relatif 06 pada
file urut dan dilakukan pencarian secara urut mulai dari alamat relatif 06
sampai dengan alamat relatif 10.
3. Organisasi
File Akses Langsung
Tiap-tiap record dapat diakses tanpa harus membaca dari
recird pertama, tetapi dapat langsung menuju pada record yang dimaksud. Dua
buah cara dapat dipergunakan untuk menentukan alamat dari record yang
dikehendaki, yaitu sebagai berikut.
a)
Direct conversion
Setiap nilai dari field kunci menunjukkan secara langsung
alamat di media simpanan luar yang berisi record bersangkutan.
b)
Hashing method
Nilai
dari field kunci ditransformasikan mengguunakan operasi algoritma matematika
supaya didapat alamat fisik dari record.
B. ORGANISASI
FILE BASIS DATA
Pada kemampuan untuk mengakses data dengan cepat serta
efisien dalam penggunaan media simpanan luarnya. Faktor yang mempengaruhi ini
adalah organisasi dari file data. Karena berorientasi pada file, organisasi
data secara konvensional dirasa kurang mengena lagi. Organisasi file basis data
ini kemudian meningkatkan struktur dari data supaya integrasi data antara satu
file dengan file yang lain lebih meningkat, dengan menunjukkan hubungan dari
data yang satu dengan data yang lainnya dalam file yang lain. Berikutnya,
dikembangkan suatu struktur data yang baru, yaitu struktur data berjenjang
(hierarchical data structure) dan struktur data jaringan (network data
structure). Struktur data jaringan kemudian distandarisasikan pada tahun 1971
oleh Data Base Task Group (DBTG) yang merupakan panitia dari COmmitte on DAta
SYstem Languages (CODASYL).
1. Struktur
Data Berjenjang (hierarchical data structure)
Menunjukkan
hubungan antara data membentuk suatu jenjang seperti pohon. Suatu pohon
dibentuk dari beberapa elemen grup data yang berjenjang, disebut dengan Node.
Tiap-tiap node dapat bercabang ke node-node yang lain. Data yang diwakili
dengan struktur pohon ini harus memenuhi dua kondisi, yaitu sebagai berikut.
a)
Pohon hanya mempunyai
sebuah root saja.
b)
Tiap-tiap Node, kecuali
root hanya dapat mempunyai sebuah orangtua saja tetapi tiap-tiap node dapat
mempunyai beberapa anak.
2. Struktur
Data Jaringan (network data structure)
Disebut juga dengan
complex data structure. Kalau struktur data pohon tiap-tiap node tidak dapat mempunyai
lebih dari satu orang tua maka pada struktur data jaringan ini, tiap-tiap node
dapat mempunyai lebih dari satu orang tua.
3. Struktur
Data Jaringan (relational data structure)
Mempunyai
dua karakteristik, yaitu sebagai berikut :
a. File dalam bentuk tabel yang persis dengan file urut.
b. Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field
kunci, bukan berdasarkan alamat
atau pointer di dalam record seperti pada struktur data pohon dan jaringan.
C. BASIS
DATA MANAGEMENT SYSTEM (DMS)
Adalah paket perangkat lunak yang kompleks digunakan
untuk memanipulasi basis data.
Kriteria-kriteria paket DBMS yang baik, diantaranya harus
mudah digunakan, kemampuan membuka file pada suatu saat secara serentak,
kecepatan pengolahannya, kemampuan memodifikasi struktur data, kemampuan
indexing, mempunyai query language, dan dukungan purna jual bila ada versi yang
baru.
D. DATABASE
ADMINISTRATOR
Adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap penanganan basis data di dalam suatu organisasi.
Umumnya DBA bertanggungjawab terhadap area-area sebagai berikut ini.
1. Perancangan dam koordinasi secara keseluruhan dari
database.
2. Mengembangkan skema.
3. Bertanggung jawab terhadap keamanan dari basis data.
4. Menentukan organisasi dari data.
5. Membuat dokumentasi sistem dan penggunaannya.
6. Menjadi penengah antara pemakai dan manajemen.
7. Melatih dan mendidik personil yang berhubungan dengan
basis data.
8. Bertanggungjawab terhadap seluruh operasi dari sistem
dasar data.
9. Penerapan terhadap DBMS.
10. Pengetesan dan pemeliharaan dari sistem basis data.
11. Menetapkan prosedur darurat di dalam kasus terjadinya
kegagalan sistem atau kerusakan
basis data.
1 komentar