-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Re engineering dan Benchmarking serta TQM

Reengineering dan benchmarking adalah dua konsep yang saling terkait dengan TQM (Total Quality Management). Masing-masing memiliki peran penting dalam perbaikan mutu organisasi dan dapat digunakan sebagai alat dalam penerapan TQM. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kedua konsep tersebut dan hubungungannya dengan TQM:
  1. Reengineering:
    Reengineering adalah proses fundamental dalam mengubah dan memperbaiki proses bisnis organisasi secara radikal untuk meningkatkan kinerja, kualitas, efisiensi, dan daya saing. Ini melibatkan pemikiran kembali dan restrukturisasi ulang proses bisnis yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik. Pendekatan reengineering bertujuan untuk menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai tambah, mengoptimalkan proses, dan mengadopsi praktik-praktik terbaik.
Hubungannya dengan TQM: Reengineering dapat dipandang sebagai elemen dari TQM yang berfokus pada perbaikan proses melalui pendekatan yang radikal. Dalam konteks TQM, reengineering dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang menghambat pencapaian kualitas yang tinggi.
  1. Benchmarking:
    Benchmarking adalah proses pembandingan kinerja organisasi dengan perusahaan-perusahaan terbaik dalam industri atau sektor yang sama. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi praktik-praktik terbaik, metode kerja yang efektif, dan kinerja tingkat tinggi dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing organisasi. Benchmarking dapat dilakukan dalam berbagai aspek kinerja, termasuk kualitas produk, proses operasional, layanan pelanggan, dan praktik manajemen.
Hubungannya dengan TQM: Benchmarking merupakan alat yang efektif dalam penerapan TQM karena memungkinkan organisasi untuk belajar dari pemain terbaik di industri mereka dan mengadopsi praktik-praktik yang dapat meningkatkan mutu. Melalui benchmarking, organisasi dapat mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja mereka dan kinerja perusahaan-perusahaan terbaik, serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mencapai tingkat mutu yang setara atau bahkan melampaui benchmark yang ditetapkan.
Kedua konsep ini, yaitu reengineering dan benchmarking, memiliki peran penting dalam TQM.
Reengineering memungkinkan organisasi untuk melakukan perubahan fundamental yang diperlukan dalam proses bisnis untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi, sedangkan benchmarking memberikan wawasan dan inspirasi dari praktik-praktik terbaik di industri untuk meningkatkan mutu dan kinerja organisasi. Keduanya dapat digunakan sebagai strategi dan alat dalam pendekatan holistik TQM untuk mencapai tujuan kualitas yang tinggi dan keunggulan organisasi.
0

Posting Komentar

Posting Komentar