-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Faktor Pendorong dan Penghambat TQM

Terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat dalam penerapan TQM (Total Quality Management). Berikut adalah beberapa contoh:
Faktor Pendorong:
  1. Komitmen dan kepemimpinan tingkat tinggi: Jika pemimpin organisasi memiliki komitmen yang tinggi terhadap TQM dan memimpin dengan contoh yang baik, itu dapat menjadi faktor pendorong yang kuat dalam penerapan TQM. Kepemimpinan yang mendukung dan memiliki visi yang jelas dapat memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam inisiatif TQM.
  2. Keterlibatan karyawan: Salah satu elemen penting dalam TQM adalah keterlibatan karyawan dalam perbaikan mutu. Jika karyawan merasa didengar, diberdayakan, dan memiliki peran aktif dalam proses perbaikan, mereka akan merasa termotivasi untuk berkontribusi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan TQM.
  3. Pelatihan dan pengembangan karyawan: Menyediakan pelatihan dan pengembangan yang tepat kepada karyawan dapat menjadi pendorong yang kuat dalam penerapan TQM. Dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, karyawan akan lebih siap untuk berpartisipasi dalam strategi TQM dan mengimplementasikannya dengan baik.
Faktor Penghambat:
  1. Budaya organisasi yang resisten terhadap perubahan: Jika organisasi memiliki budaya yang tidak mendukung perubahan atau penolakan terhadap perubahan, itu dapat menjadi penghambat dalam implementasi TQM. Penerapan TQM sering membutuhkan perubahan besar dalam cara berpikir dan bekerja, dan jika organisasi tidak siap menghadapinya, itu bisa sulit untuk mencapai kesuksesan.
  2. Kurangnya sumber daya yang memadai: Implementasi TQM memerlukan sumber daya seperti waktu, uang, dan personel yang cukup. Jika organisasi kurang mengalokasikan sumber daya yang memadai, itu dapat menjadi penghambat dalam melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan TQM.
  3. Ketidaksesuaian dengan sistem dan proses yang ada: Jika organisasi memiliki sistem dan proses yang tidak mendukung TQM, seperti sistem reward dan pengakuan yang tidak sesuai dengan budaya TQM, itu dapat menghambat efektivitas implementasi TQM. Dibutuhkan kohesi antara sistem dan proses yang ada dengan prinsip-prinsip TQM untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  4. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang TQM: Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang TQM di seluruh organisasi juga bisa menjadi penghambat. Jika karyawan tidak mengerti konsep dan manfaat TQM, atau tidak tahu bagaimana melibatkan diri dalam inisiatif TQM, maka akan sulit untuk mencapai tujuan TQM.
Penting bagi organisasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat ini, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memaksimalkan faktor pendorong dan mengatasi hambatan yang ada agar penerapan TQM dapat berhasil.
0

Posting Komentar

Posting Komentar