-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Hidup Penuh Ketidakpastian





Setiap manusia dalam perjalanan kehidupannya selalu dihadapkan akan berbagai ketidakpastian dan perubahan, yang dapat menimbulkan sebuah bencana atau musibah, yang dapat mengganggu atau meluluh-lantakkan tatanan dan kenyamanan kehidupan yang selama ini telah dimiliki dan dijalani. 

Ketidakpastian ini merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa, yang dapat terjadi di segala waktu terhadap setiap orang, dan bila kemudian ternyata terjadi maka akan menimbulkan penderitaan, kesakitan dan/atau kerugian keuangan yang tidak sedikit. Ketidakpastian ini dinamakan risiko, dan semua manusia memiliki risikonya sendiri-sendiri serta tidak ada seorangpun yang terlepas dari risiko selama berada dalam kehidupan dalam dunia ini.

Kematian merupakan hal yang pasti bagi manusia, tetapi bagaimana, dimana dan kapan terjadinya merupakan hal yang tidak pasti. Dengan kata lain, dalam suatu kepastian masih terdapat ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian baik secara phisik maupun non phisik.

Selain kematian dan penyakit, manusia dihadapkan dengan risiko lainnya yang mengancam harta benda yang dimilikinya misalnya akibat terjadinya kebakaran, kebongkaran, kecurian, kebanjiran, gempa bumi, tsunami, kecelakaan dan lain sebagainya.

 Hidup yang selalu berdampingan dengan risiko, mengharuskan seseorang untuk berpikir dan mencari cara agar kehidupan dapat berlangsung dengan lebih tenang dan nyaman, sehingga tujuan keuangan yang ingin dicapai dan dijalani, dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.

Setiap manusia dalam perjalanan kehidupannya selalu dihadapkan akan berbagai ketidakpastian dan perubahan. Hal ini disebabkan karena begitu banyak peristiwa atau kejadian akibat perubahan dan perkembangan teknologi, sosial, budaya dan politik yang berada di luar kemampuan manusia itu sendiri. Semakin bervariasi dan berkembangnya segala sesuatu di dunia ini, maka ketidakpastian pun akan selalu berubah dan semakin kompleks.

Dalam upaya mencapai tingkat hidup yang lebih baik, aman dan nyaman, suatu ketidakpastian sebagaimana tersebut diatas, menjadi suatu tantangan yang harus dipikirkan secara matang. Sehingga walaupun suatu peristiwa tidak dapat dicegah terjadinya, maka akibat yang ditimbulkannya yaitu kerusakan/kerugian baik yang bersifat materi maupun non-materi, dapat ditangani dengan baik.

Kerugian dapat saja terjadi walaupun tanpa adanya suatu peristiwa/bencana misalnyai inflasi dan deflasi. Memang kerugian yang terjadi bersifat materi, tetapi "stress" serta gangguan pikiran berat yang ditimbulkannya merupakan bentuk kerugian non-materi yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja yang pada akhirnya juga mempengaruhi kerugian materi.

Dalam modul ini, pembahasan akan difokuskan hanya pada kemungkinan terjadinya kerugian materi. Risiko yang dihadapi setiap orang atau institusi bersifat individual dan conditional, sehingga kemungkinan terjadinya dan kerusakan/kerugian yang diakibatkannya dapat berbeda satu dengan yang lain, tergantung keadaan masing-masing.

Risiko yang terkait dengan alam, bila terjadi dapat menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar. Sebut saja peristiwa Tsunami dl Aceh yang terjadi pada akhir tahun 2004 atau Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2005. Kedua peristiwa tersebut menimbulkan kerugian yang sangat "dahsyat". Selain kerugian materi, banyak korban mengalami luka ringan sampai berat dan bahkan meninggal dunia.

Pembalakan liar di berbagai hutan, pembuangan sampah di sungai-sungai, pembangunan gedung-gedung termasuk mal-mal tanpa memperhatikan daerah resapan air, serta penggunaan sumber daya alam yang berlebihan oleh manusia membuat kondisi alam berubah sangat cepat dan menuju ke arah kehancuran. Istilah saat ini yang sering digunakan adalah pemanasan global atau "global warming".

Gunung es di berbagai belahan duniapun sudah mulai mencair dan bahkan diperkirakan pencairan ini akan semakin hari semakin cepat. Secara umum diketahui bahwa permukaan air laut semakin tinggi, tetapi banyak yang tidak menyadari dampaknya yang dapat menenggelamkan beberapa pulau kecil dan semakin banyak permukaan daratan yang tertutup air laut.

Perubahan alam ini juga menimbulkan berbagai jenis penyakit baru yang sebelumnya tidak dikenal, yang mungkin merupakan akibat mikro organisme dan bakteri yang mengalami perubahan bentuk dan sifat. Dengan kata lain, risiko yang dihadapi manusia atas perubahan alam semakin meningkat.

Kemajuan teknologi adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia yang lebih baik, dan manusia selalu ingin mencapai yang lebih modern, cepat dan lebih tinggi. Namun kemajuan teknologi menimbulkan suatu risiko yang besar apabila tidak digunakan dengan benar atau digunakan untuk tujuan kejahatan. Teknologi juga tidak luput dari suatu cacat, karena diciptakan oleh manusia yang memiliki keterbatasan, walau telah diuji berulang kali. Teknologi memerlukan perawatan yang memadai agar dapat dipergunakan dengan selamat dan dalam waktu yang relatif lebih lama. Selain itu teknologi saat dipergunakan memerlukan suatu kehandalan dan ketepatan manusia selaku operator, sesuai dengan tata cara penggunaannya.

Ada beberapa risiko yang bila terjadi dapat ditanggulangi sendiri, dengan mempersiapkan dan memakai dana yang dimiliki. Namun sangat banyak risiko yang melampaui kemampuan keuangan bila terjadi, dan dapat membuat seseorang atau suatu organisasi usaha mengalami kesulitan keuangan dan / atau bangkrut.

Untuk menghindari risiko yang dapat mengakibatkan suatu kehidupan seeorang atau kegiatan usaha berubah 180 derajat dan akhirnya menyesali semua yang telah terjadi, bahkan disalahkan baik oleh keluarga maupun pemegang saham bagi organisasi usaha. Pengelolaan risiko harus dilakukan secermat mungkin, yang dalam hal ini melalui proteksi asuransi. Dengan membayar sejumlah uang (premi) yang relatif kecil dibanding dengan risiko yang dihadapi, potensi kerugian besar yang dihadapi dapat ditanggulangi oleh asuransi.

Prinsip gotong royong yang melekat pada masyarakat Indonesia, sebenarnya sangat mirip dengan cara kerja perusahaan asuransi. Saat sanak saudara mengalami kesulitan dan atau kematian, maka keluarga dan/atau sahabat akan menolong untuk meringankan beban penderitaan sanak saudara yang menderita tersebut.

Begitupun dengan cara kerja asuransi, dimana dari pembayaran premi para pembeli polis, akan terbentuk dana yang digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi. Asuransi membantu tertanggung/pembeli polis dalam merubah sebuah ketidakpastian menjadi sebuah perspektif kepastian maksimal, dalam arti menanggulangi risiko sesuai dengan kondisi polis.  

Dalam mencapai tujuan keuangan sesuai dengan yang direncanakan seseorang memerlukan perlindungan, dalam hal ini jaminan asuransi, agar rencana tujuan keuangan tidak terganggu jika terjadi suatu musibah. Dengan adanya perasaan aman karena terlindungi, seseorang dapat menikmati kehidupannya dengan lebih aman dan nyaman. Demikian juga dalam dunia usaha, terutama jenis usaha komersial yang tujuan akhirnya adalah memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Diperlukan perlindungan dalam melakukan kegiatan agar jika terjadi suatu musibah, kerugian yang terjadi dapat terlindungi, dalam hal ini jaminan asuransi.

Dengan demikian, baik kegiatan individu maupun kegiatan dalam dunia usaha, yang penuh dengan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang mendatangkan kerugian, diperlukan perlindungan maksimal dari suatu ketidakpastian. Sehingga kegiatan individu maupun kegiatan dalam dunia usaha, dapat berjalan lancar sebagaimana direncanakan.

0

Posting Komentar

Posting Komentar