-->
KMkhBP3p2SpjrMWvpQu91TWJ0FfjbKUkdqnbWgeG
Bookmark
https://hostinger.co.id?REFERRALCODE=76MCITAANNEY

Keseimbangan Umum Mekanisme Pasar


Keseimbangan Umum Mekanisme Pasar




A. Keseimbangan Umum Antar pasar 


1. Keseimbangan parsial dan umum
Keseimbangan pasar parsial merupakan analisis keseimbangan harga dan output pada pasar yang merupakan komponen atau bagian sistem harga. Perekonomian bukan terdiri atas banyak pasar yang tak berhubungan atau dengan kata lain. Perekonomian merupakan jaringan kerja saling terkait dimana perubahan di suatu pasar akan menimbulkan perubahan signifikan di pasar pasar lain. Analisis sistem harga secara keseluruhan disebut analisis keseimbangan umum.

2. Hubungan Antar pasar
Hubungan antara harga output dan harga input tercermin pada permintaan input. Dalam jangka menengah dan jangka panjang harga input yang tinggi akan menarik perusahaan-perusahaan dalam industri untuk masuk. Industri-industri lain terpaksa juga menaikkan tingkat upah untuk bertahan. Akibatnya tingkat keuntungan turun. Perpindahan sumber daya mungkin juga menyangkut perpindahan antarlokasi yang berkaitan dan mempengaruhi industri lain misalnya transportasi, perumahan, semen, kayu, kaca dan sebagainya.

Sebagai contoh kenaikan komoditi tekstil. Akibat harga tekstil naik, perusahaan tekstil menaikkan produksi dan selanjutnya menaikkan permintaan turunan atas faktor-faktor produksi atau input yang digunakan dan pada gilirannya menyebabkan harganya naik. Kenaikan harga tekstil. Kenaikan permintaan tekstil juga akan menaikkan permintaan kapas dandab rayon. 
Akibatnya biaya produksi mereka naik dan penjualan produk tersebut turun.
Kenaikkan permintaan tekstil tak hanya mempengaruhi pasar input saja, tetapi juga menaikkan permintaan atas kancing baju, mesin jahit, dan benang jahit yang selanjutnya akan mempengaruhi pasar faktor produksi barang-barang tersebut tersebut.
Kenaikkan permintaan mesin jahit menaikkan permintaan besi. Industri mesin jahit menyubstitusi beberapa bagian yang terbuat dari besi dan mengganti dengan aluminium atau bahan plastik.
Bila harga input berubah maka industri mencoba mengubah kombinasi input-input yang digunakan agar diperoleh alokasi input-input yang memberi biaya rendah.
Perusahaan harga input-input serta kualitas yang digunakan akan mempengaruhi distribusi pendapatan perorangan akibat kenaikkan permintaan tekstil.
Bila ditelusuri, akibat yang ditimbulkan dari perubahan harga pada industri tekstil, akan berkelanjutan hampir tanpa batas. Setiap perubahan permintaan ataupun penawaran akibat perubahan, misalnya perubahan teknologi, sumber daya, ekspektasi. Pajak, subsidi, peraturan pemerintah, serta perubahan-perubahan lain akan menimbulkan reaksi ekonomi secara berantai dan sangat kompleks.

3. Model dua pasar dan industri
Perubahan harga komoditi di suatu pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar komoditi lain serta pasar input, dan distribusi pendapatan. Dalam analisis ekonomi mikro yang baku, hal tersebut di sederhanakan dengan model keseimbangan umum dua industri dan dua input.
Perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah :
Kurva-kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya Hukum Nilai Guna Marjinal yang menurun. Jadi konsumen akan membeli lebih banyak bila harga turun.
Kurva-kurva penawaran output berlereng menanjak. Hal ini di dasarkan pada Hukum Biaya Marjinal yang menanjak, karena dalam periode produksi jangka pendek berlaku Hukum Penambahan Hasil yang semakin berkurang. Jika setiap unit faktor variabel dibeli pada harga yang sama di pasar input pesaing murni dan memberikan tambahan output dengan jumlah semakin kecil, maka biaya setiap tambahan satuan output semakin tinggi. Sementara dalam jangka panjang input yang efisien dan memberikan biaya lebih rendah digunakan untuk menghasilkan suatu komoditi dan baru kemudian untuk memproduksi lebih banyak digunakan input-input kurang produktif yang memberikan biaya produksi lebih tinggi maka harga jual harus lebih tinggi agar diperoleh keuntungan supaya ia bersedia memproduksi dan menawarkan lebih banyak output.
Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik yang semakin berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin turun.
Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan preferensi individual untuk bermalas-malas atau bekerja. Perusahaan atau industri harus membayar tingkat upah lebih tinggi agar bisa memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja.

a. Penyesuaian pasar jangka pendek.
Dalam jangka pendek, penyesuaian yang terjadi hanya terbatas pada keadaan dan struktur pasar, serta perusahaan berproduksi sesuai kapasitas yang telah ada. Tanpa melihat pasar output kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan dari industri satu ke industri lain, atau antara pasar input dari jenis satu ke jenis lain.

b. Penyesuaian pasar jangka panjang
Penyesuaian jangka pendek meliputi kemungkinan perluasan atau penciutan kapasitas produksi, dan juga kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan-perusahaan dari industri bersangkutan akibat perubahan keadaan pasar yang menyebabkan perubahan harga.

c. Penyesuaian pasar selanjutnya
Penyesuaian selanjutnya akan tampak mempengaruhi pasar output serta pasar input lain. Untuk ini dapat dilakukan analisis yang mengubah model tak hanya meliputi dua pasar output dan dua pasar input. Tetapi banyak pasar output dan banyak pasar input. di samping itu, penyesuaian jangka panjang menyangkut aspek distribusi pendapatan..


B. Ekonomi kesejahteraan dan mekanisme harga


Mekanisme lengkap sistem harga pasar persaingan modal sederhana dengan dua pasar komoditi dandab dua pasar faktor produksi menunjukkan bahwa sistem mekanisme demikian akan menuntut semua pihak mengambil keputusan dan bertindak hingga diperoleh alokasi input yang paling efisien.

1. Kepentingan pribadi serta situasi pasar pesaing murni menyebabkan produsen memproduksi dan menjual input pada harga sama dengan biaya marjinal. Harga input mencerminkan nilai barang tersebut pada pemakainya, sementara biaya marjinal mengukur nilai input yang diperlukan untuk memproduksi. Jadi, jumlah input yang diproduksi akan terus ditingkatkan sampai harganya lebih tinggi atau sama dengan biaya marjinal.

2. Persaingan memaksa produsen berproduksi pada biaya yang paling rendah. Produsen harus mengkombinasikan faktor-faktor produksi agar diperoleh input dengan biaya terendah.

3. Kondisi persaingan yang membuat konsumen bebas memilih dalam rangka memaksimumkan kepuasan mereka. Dengan tingkat pendapatan serta selera tertentu. Masing-masing konsumen membeli kombinasi barang dan jasa yang paling memuaskan.

Dengan dasar motif memenuhi kepentingan masing masing secara maksimum, bank sebagai konsumen, atau produsen, sistem harga mengoordinasi, mengarahkan, dan menjamin secara teoritis dan logis tercapainya efisiensi maksimum penggunaan sumber daya ekonomi yang langka yang sering di sebut Ekonomi Kesejahteraan. Bila semua syarat dipenuhi, secara matematis teoritis dapat ditunjukkan, situasi keseimbangan umum dengan mekanisme sistem harga persaingan dapat mencapai kesejahteraan masyarakat yang optimal. Keadaan optimal pareto sering didefinisikan sebagai keadaan di mana setiap perubahan atas keadaan yang ada mengakibatkan keadaan anggota masyarakat yang lain menjadi lebih buruk.

Dunia Nyata dan Harga Keseimbangan
Tingkat kesehatan optimal lewat sistem mekanisme pasar secara logis dapat dicapai bila seperangkat kondisi, anggapan serta syarat dipenuhi agar dapat diperoleh keadaan pasar persaingan murni. Bila satu atau beberapa syarat tersebut kenyataannya tak dipenuhi maka kondisinyakondisi manjadi tak sempurna.

Keseimbangan Umum Input-Output

Optimum Pareto atau Efisiensi Alokatif
Konsep optimum Pareto berarti tidak dapat membuat keadaan seseorang menjadi lebih baik tanpa membuat keadaan yang lain lebih buruk. Salah satu cara untuk melihatnya adalah dengan menggunakan grafik batas kemungkinan. Konsepnya hampir sama dengan Batas kemungkinan produksi yang merupakan batas kombinasi banyaknya output fisik maksimal yang merupakan batas kepuasan nilai guna atau kesejahteraan yang dapat dicapai

Surplus Konsumen
Surplus konsumen muncul karena konsumen membayar harga yang sama untuk setiap barang yang dibeli. Tak ada bedanya apakah barang tersebut merupakan unit pertama yang dibeli atau unit terakhir.
- Surplus Produsen (Rante Ekonomi)
Kerena berlakunya Hukum Penambahan Hasil yang semakin berkurang dalam jangka pendek maka biaya produksi rata-rata atau marjinal yang diperlukan untuk memproduksi suatu komoditi suatu komoditi selalu naik dengan makin banyaknya output yang diproduksi. Dalam jangka panjang input-Output yang lebih baik dan lebih rendah dan baru kemudian digunakan input yang kurang produktif dengan biaya lebih tinggi. Dengan cara demikian maka diperoleh kurva biaya marjinal yang menanjak naik dan sekaligus juga merupakan kurva penawaran dalam pasar industri persaingan murni. Dalam komponen biaya ekonomis telah termasuk komponen keuntungan normal.
Kegagalan Pasar 

Eksternalitas dan Barang Publik

A. Evaluasi Sistem Harga dan kegagalan pasar

1. Kebaikan dan Keburukan sistem harga pasar
Dua manfaat atau kebaikan sistem harga pasar
Efisiensi Alokatif
Sistem harga pasar mengarahkan atau menuntut kepada alokasi sumber daya secara efisien. Sistem harga pasar kompetitif akan menuntun penggunaan sumber daya untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang paling diinginkan masyarakat. Persaingan memaksa perusahaan menggunakan teknik produksi paling efisien. Tangan Gaib menuntun ke arah efisiensi ekonomi maksimum,hal ini merupakan efisiensi alokatif yang membuat para ahli ekonomi menentang campur tangan atau regulasi atas sistem pasar persaingan bebas.
Kebebasan Mengambil keputusan ekonomi
Sistem harga pasar persaingan menjamin kebebasan perorangan. 

Masalah pokok ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat adalah bagaimana mengoordinasikan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya ada dua cara yaitu
1.  dengan perencanaan terpusat dan dengan menggunakan paksaan
2. Melalui sistem harga persaingan tanpa intruksi (perintah) paksaan

Kritik lain atas sistem haraga pesaing adalah pemborosan dan produksi yang tak efisien. Hal ini karena :
1. Distribusi Pendapatan Tidak merata
2. Kegagalan pasar
2. Tangan Gaib dan kegagalan pasar
Mekanisme sistem harga pasar menyimpulkan tangan gaib akan menuntun setiap individu, unit atau agen ekonomi dalam masyarakat untuk mencapai keadaan terbaik bagi semua.

 Ada 3 elemen utama dalam kegagalan pasar yaitu :
- persaingan tak sempurna (murni)
- Eksternalitas
- Barang Publik

B. Realokasi sumber daya dan penanggulangan ekstrrnalitas.
1. Realokasi Sumber daya akibat eksternalitas
2. Eksternalitas Ekonom

C. Barang Publik dan kegagalan publik
- Barang Publik
Barang dan jasa yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat dapat dibedakan secara garis besar menjadi barang privat dan barang publik.
- Barang Sektor Publik
Jika terdapat kegagalan pasar pada sektor swasta yang berdasar mekanisme pasar, dimana pasar mencapai penyelesaian terbaik dalam alokasi sumber daya yang optimal sektor publik pemerintah dapat mengatasi atau memperbaiki kegagalan pasar. Namun demikian akan muncul pada kegagalan sektor publik yang sering disebut kegagalan birokrasi.

Beberapa alasan terjadinya kegagalan birokrasi dan sektor publik menghasilkan inefisiensi ekonomi
a. Kepentingan golongan tertentu
b. Biaya tak jelas sementara manfaat jelas dan langsung.
c. Birokrasi dan efisiensi
d. Ketidaksempurnaan kelembagaan.
- Harga pasar jangka panjang dan Badan usaha milik negara.
Bentuk lembaga usaha di sektor bisnis sangat bervariasi. Dalam perkembangannyajangka, unit-unit usaha atau perusahaan bisa mengalami penggabungan menjadi beberapa grup baru. Tujuan mencapai keuntungan bisa dilakukan melalui peningkatan efisiensi produksi yang bisa menurunkan biaya produksi.

A. Maksimisasi keuntungan jangka panjang
Perusahaan bisa merupakan perusahaan negara atau perusahaan swasta. Untuk perusahaan swasta pada dasarnya bentuknya.
1. Perusahaan perorangan
2. Perusahaan persekutuan
3. Perseroan terbatas

Meksimisasi penjualan dengan target keuntungan minimal
W.j baumol menyatakan fungsi tujuan yang tepat untuk perusahaan adalah maksimisasi penjualan dalam jangka pendek dengan mendasarkan pencapaian tingkat keuntungan minimal tertentu.
- Kebijakan Rintangan Harga
Kebijakan rintangan harga pertama kali disarankan oleh J. Baim yang pada pokoknya mengatakan perusahaan terutama dalam industri oligopoli menetapkan harga yang sebenarnya bukan merupakan harga yang memberikan keuntungan maksimal, tetapi lebih rendah sedikit dengan tujuan mencegah perusahaan baru masuk ke pasar. Tujuan perusahaan tidak lagi mencari keuntungan maksimal tetapi membatasi pesaing baru masuk ke pasar.

B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Alasan dibentuknya BUMN
Beberapa alasan dan argumen dibentuknya BUMN:
1. Pasar, historis, dan ideologi
2. Alasan pragmatis 

C. Tujuan dan bentuk formal BUMN
Sebagai salah satu sarana campur tangan pemerintah dalam perekonomian, secara umum BUMN dimaksudkan untuk mencapai tujuan
1. Efisiensi ekonomi
2. Kenaikan kemampuan memperoleh laba
3. Pemerataan distribusi pendapatan
4. Tujuan bersifat makro
0

Posting Komentar

Posting Komentar